Mengevaluasi Paragraf Deskriptif, Argumentatif, Naratif, dan Persuasif
KI 3.3.1 Menganalisis ciri-ciri paragraf Deskriptif, Argumentatif, Naratif, dan Persuasif
Ciri – Ciri Narasi :
Menurut Gorys Keraf
- Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
- Dirangkai dalam urutan waktu.
- Berusaha menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
- Ada konfiks.
Ciri – Ciri Argumentasi :
- · Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
- · Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
- · Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
- · Penutup berisi kesimpulan.
Ciri – Ciri Deskripsi :
- · Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
- · Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
- · Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
- · Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
3.3.2 Membandingkan paragraf deskriptif, argumentatif, naratif, dan presuasif.
Perbedaan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi dan Persuasi.
Paragraf adalah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok yang berbentuk dalam rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi).
Ditinjau dari jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yakni:
- Paragraf Narasi
- Paragraf Deskripsi
- Paragraf Eksposisi
- Paragraf Argumentasi
- Paragraf Persuasi
Kali ini, saya akan memberi contoh masing-masing kelima paragraf tersebut dengan tema bahasan mengenai Pantai Parangtritis. Sengaja saya buat dengan tema yang sama agar pembaca lebih mudah mengetahui perbedaan dari kelima jenis paragraf tersebut.
A. Paragraf Narasi –> Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.
Contoh:
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
B. Paragraf Deskripsi –> Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.
Contoh:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.
C. Paragraf Eksposisi –> Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan member informasi (menambah wawasan).
Contoh:
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
D. Paragraf Argumentasi –> mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta
Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.
E. Paragraf Persuasi –> karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Contoh:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.
Sumber : Auriga Maulana
4.3 Menyusun kembali format dokumen pengolahan kata.
Cara Menulis Paragraf Deskriptif
1 Metode:Menulis Sebuah Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif meliputi hal-hal mendetail yang dirasakan oleh kelima indra: penglihatan, pengecap, sentuhan, penciuman, dan pendengaran. Dalam sebuah paragraf deskriptif, penulis harus menyampaikan informasi yang dirasakan seluruh indra ini, untuk memberikan deskripsi terbaik yang mungkin kepada pembaca. Paragraf deskriptif biasanya digunakan dalam tulisan fiksi dan non-fiksi untuk membantu pembaca menyatu dengan dunia penulisnya. Meskipun tidak ada aturan yang wajib tentang struktur paragraf deskriptif, ada beberapa saran yang mungkin bisa membantumu menulis paragraf deskriptif yang efektif dan menarik. Lihatlah langkah 1 untuk memulainya hari ini.
Menulis Sebuah Paragraf Deskriptif
- 1Pastikan untuk memilih karakter, tempat, atau benda yang bermakna. Sebelum kamu memulai paragrafmu, kamu harus memilih sesuatu yang pantas untuk dideskripsikan. Jika kamu ingin mendeskripsikan suatu karakter, pastikan karakter tersebut menarik. Jika kamu ingin mendeskripsikan sebuah benda, pastikan benda itu memiliki arti yang dalam sehingga pantas untuk ditulis. Jika kamu memilih sebuah tempat, pastikan kamu dapat mendeskripsikannya dengan cara yang unik yang dapat menangkap perhatian para pembaca.
- Misalnya, pada halaman pembukaan The Catcher in the Rye, Holden Caulfield mendeskripsikan sarung tangan baseball. Sarung tangan itu sendiri tidak begitu penting, tetapi dia mendeskripsikannya sebagai sesuatu yang berarti karena sarung tangan itu dulunya adalah milik kakak laki-lakinya yang sudah meninggal. Meskipun tidak semua benda membutuhkan cerita yang tersusun rapi, tetapi jika benda itu memiliki arti, hal ini bisa membuat deksripsimu menjadi lebih berisi.
- Jika kamu ingin memilih sebuah tempat, jangan hanya memilih tempat kuno sembarangan di sebuah pantai, tetapi tempat yang berarti untukmu – atau, jika kamu menulis fiksi, tempat yang berarti untuk karaktermu. Ini dapat memperdalam arti tempat tersebut.
- 2Perkenalkan karakter, tempat, atau benda yang kamu deskripsikan. Jika kamu ingin mendapatkan perhatian pembacamu, kamu harus membuat mereka mengetahui hal-hal yang kamu deskripsikan sesegera mungkin dan tidak membuat mereka menebak-nebak. Ini adalah contoh beberapa kalimat pembuka dalam sebuah paragraf deskriptif:
- Ruang basement Natasha adalah tempat perlindungan kami. Aku kembali ke sana di dalam mimpiku yang terhebat, dan terbangun, merasa bahwa aku bisa meninggal dengan senang.
- Ini adalah kalimat pembuka yang memperkenalkan subjek yang sedang dideskripsikan, yaitu basement milik teman narator. Sangat jelas bahwa tempat ini sangat penting bagi narator.
- Ruang basement Natasha adalah tempat perlindungan kami. Aku kembali ke sana di dalam mimpiku yang terhebat, dan terbangun, merasa bahwa aku bisa meninggal dengan senang.
- 3Libatkan indra penglihatan para pembaca. Kamu bisa memulai dengan hal-hal yang bisa dilihat para pembaca dan melalui indra penglihatan mereka, memperkenalkan benda yang dideskripsikan. Karena penglihatan adalah indra yang paling membantu, paragraf deskriptif yang baik harus menceritakan hal-hal yang ingin digambarkan oleh penulis. Menggunakan kata-kata sifat yang jelas untuk mengilustrasikan adegan, momen, pengalaman, atau benda kepada pembaca, akan memberikan gambaran visual dalam pikiran para pembaca. Perlu diingat bahwa memang kata-kata sifat bisa menyampaikan suatu gambaran, tetapi menggunakannya terlalu sering bisa membuat tulisanmu menjadi membosankan dan terlalu tegang. Ini adalah contoh pembukaan sebuah paragraf deskriptif:
- Bahkan hari ini, aku bisa melukiskan lukisan yang sempurna, sampai detail potongan terakhir remahan pizza yang terabaikan dan membusuk di bawah meja ping pong.
- Secara langsung, pembaca diberikan deskripsi visual tentang hal-hal yang ada di basement: remahan pizza yang membusuk dan meja ping pong. Pembaca mengetahui bahwa basement adalah tempat yang kacau dan berantakan.
- Bahkan hari ini, aku bisa melukiskan lukisan yang sempurna, sampai detail potongan terakhir remahan pizza yang terabaikan dan membusuk di bawah meja ping pong.
- 4Deskripsikan bau dan rasa yang mungkin untuk dideskripsikan. Pikirkan cara untuk mendeskripsikan topik, adegan, atau momen kepada pembaca yang dapat dirasakan dengan indra penciuman dan pengecap. Paragraf deskriptif yang baik membuat pembacanya merasa mengalami hal-hal yang dibacanya, tidak hanya sekedar membaca saja. Masukkan satu atau dua kalimat tentang bau benda yang kamu deskripsikan dan gunakan kata-kata sifat yang jelas untuk menyampaikan bau benda itu kepada pembaca. Rasanya enak tidak akan mampu memberikan pengalaman spesifik kepada pembacamu. Akan tetapi, Rasanya seperti pai apel nenek saat baru saja selesai dibuat dan bergelembung di pinggirannya – renyah, nikmat, dan manis membantu mendeskripsikan rasa benda yang kamu deskripsikan dengan jelas. Tentu saja, tidak semua yang kamu deskripsikan akan memiliki rasa atau bau yang relevan; jika benda itu memilik rasa atau bau, akan lebih baik untuk mendeskripsikannya. Ini adalah paragraf lanjutan deskripsi tadi:
- Root beer yang tumpah dan duck sauce yang mengkilap di karpet cokelat menunjukkan malam yang penuh tawa dan mengerjai orang lewat telepon, saat kami terlalu sibuk untuk mencoba membersihkan semuanya. Popcorn terinjak-injak di karpet dan tidak pernah dibersihkan. Kamu bisa mencium campuran bau manis dan mentega, bahkan jika kamu berdiri di depan teras.
- 5Deskripsikan perasaan akan suatu momen atau tentang suatu benda. Sambil menulis paragraf, tulislah satu atau dua kalimat tentang pengalaman yang kamu rasakan. Apakah yang kamu ingat saat kamu membayangkan tanganmu meraba permukaannya atau merasakan perasaan geli saat benda itu menuruni punggungmu? Bagaimana reaksimu pada saat itu? Sekali lagi, gunakan kata-kata sifat deskriptif untuk mendeskripsikan hal-hal yang kamu rasakan pada saat itu. Hindari menggunakan kalimat umum seperti rasanya menyenangkan yang tidak deskriptif sama sekali. Lebih spesifiknya, contoh-contoh pasti yang menyampaikan perasaan akan sesuatu kepada pembaca. Jika kamu mendeskripsikan perasaan seorang karakter terhadap sebuah benda, ini akan memberikan pembaca gambaran seperti apa benda tersebut. Paragraf selanjutnya:
- Tak ada yang pernah terhapus. Semuanya bagaikan ingatan. Dengan waktu dan keinginan yang cukup, kamu bisa menemukan hampir semua hal di sana. Katie pernah mendapatkan kembali Tamagotchinya sewaktu kelas 3 SD dari lemari penyimpanan. Lain waktu, Nora menggali kamera yang dibuang lengkap dengan foto-foto yang kuambil saat perjalanan wisata kelas 4 SD ke Ellis Island.
- Perhatikan, pada kalimat-kalimat di atas, narator mendeskripsikan bahwa basement itu tidak pernah dibersihkan, sambil menggunakan detail tersebut untuk menunjukkan bahwa basement itu sangat penting untuknya karena sudah menemaninya di masa kecil. Kedua hal ini menyampaikan perasaan yang dirasakan saat berada di basement dan juga menggunakan kalimat-kalimat kiasan untuk menciptakan makna yang lebih dalam tentang tempat itu.
- Tak ada yang pernah terhapus. Semuanya bagaikan ingatan. Dengan waktu dan keinginan yang cukup, kamu bisa menemukan hampir semua hal di sana. Katie pernah mendapatkan kembali Tamagotchinya sewaktu kelas 3 SD dari lemari penyimpanan. Lain waktu, Nora menggali kamera yang dibuang lengkap dengan foto-foto yang kuambil saat perjalanan wisata kelas 4 SD ke Ellis Island.
- 6Deskripsikan suara subjekmu. Apa yang bisa kamu dengar? Apakah ada keheningan yang memekakkan telinga? Jika ada suara mendengung, hindari mengatakan Tiba-tiba, aku mendengar suara mendengung, tetapi katakan Aku tersentak saat mendengar suara mendengung yang tidak bisa kujelaskan, sangat keras sampai aku menutupi wajah dan telingaku dengan tangan. Kupikir itu adalah alarm kebakaran… dan pembaca akan mampu menghubungkan suara tersebut dengan deskripsi alarm kebakaran, seperti kebanyakan orang kaget mendengar suara alarm kebakaran. Ini adalah cara mendeskripsikan suara dalam paragraf:
- Televisi di basement selalu menyala, tetapi tak seorang pun menontonnya. Kami terlalu sibuk menertawai permainan Rummikub terakhir kami, mengerjai orang-orang yang kami sukai lewat telepon, atau mendengarkan suara bel yang menandakan pizzanya sudah datang.
- Di sini, narator menggunakan suara di basement untuk menyampaikan hal-hal yang dirasakan di sana, dan secara tidak langsung memberitahu pembaca hal-hal yang biasanya dilakukan di sana.
- Televisi di basement selalu menyala, tetapi tak seorang pun menontonnya. Kami terlalu sibuk menertawai permainan Rummikub terakhir kami, mengerjai orang-orang yang kami sukai lewat telepon, atau mendengarkan suara bel yang menandakan pizzanya sudah datang.
- 7Lakukan pengamatan yang unik. Saat kamu mendeskripsikan sesuatu, berikan gambaran, perasaan, bau, atau penglihatan yang tidak akan disangka oleh pembacamu. Jika kamu mendeskripsikan seorang pengacara misalnya, jangan hanya mengatakan hal-hal yang mudah ditebak tentangnya, seperti bahwa dia menggunakan jas dan banyak bekerja; tetapi beritahu tentang rasa cinta rahasianya pada iguana peliharaannya. Pastikan untuk membuat deksripsimu terdengar segar dan mengejutkan. Paragraf kita yang selanjutnya:
- Untaian hiasan Natal berwarna perak di sekitar tangga merupakan hiasan permanen; kue ulang tahun yang sama merayakan tiga kali ulang tahun, hingga lama-kelamaan warnanya memudar, dan terlihat mengelupas dari dinding karena keinginannya sendiri.
- Kalimat ini membuat basement seolah-olah memiliki nyawa dan keinginannya sendiri.
- Untaian hiasan Natal berwarna perak di sekitar tangga merupakan hiasan permanen; kue ulang tahun yang sama merayakan tiga kali ulang tahun, hingga lama-kelamaan warnanya memudar, dan terlihat mengelupas dari dinding karena keinginannya sendiri.
- 8Gunakan beberapa kalimat kiasan. Menggunakan teknik menulis lain yang efektif untuk mengakhiri paragrafmu, akan membuatnya terlihat lebih menarik dan menggugah. Jika kamu memasukkan semua elemen ini di dalam paragrafmu, pembacamu akan dapat benar-benar mengalami dan menghargai tulisanmu. Kamu bisa mendeskripsikan seseorang, tempat, atau benda menggunakan bahasa literatur dan percakapan, dengan menggunakan metafora atau perumpamaan untuk memberikan rasa yang nyata tentang benda yang dideskripsikan. Ini adalah contoh beberapa kalimat kiasan:
- Seperti sebelumnya, dengan meja ping pong tanpa jaring dan sebuah kasur menghadap TV, basementnya terlihat seperti video Criminal Fiona Apple daripada sebuah tempat untuk membesarkan anak-anakmu.
- Kalimat ini menggunakan perumpamaan untuk membandingkan basement dengan video musik yang terkenal buruk, ditambah dengan kalimat yang membuat maknanya semakin dalam.
- Seperti sebelumnya, dengan meja ping pong tanpa jaring dan sebuah kasur menghadap TV, basementnya terlihat seperti video Criminal Fiona Apple daripada sebuah tempat untuk membesarkan anak-anakmu.
- 9Selesaikan paragrafmu. Meskipun kamu tidak membutuhkan kalimat kesimpulan yang baik untuk paragraf kreatif ini (kecuali ini adalah tugas sekolah), kamu perlu mengakhiri paragrafmu dengan suatu cara, yang membuat para pembacamu mengingat hal yang sudah kamu deskripsikan dan untuk meninggalkan gambaran terakhir tentang karakter, tempat, atau benda tersebut dalam pikiran mereka. Inilah cara mengakhiri paragrafmu:
- Dan itulah alasan tiga sikat gigi tambahan itu sampai di kamar mandi bawah. Kami semua bisa saja hidup dan mati di sana.
- Dua kalimat terakhir ini, meskipun tidak secara eksplisit mengatakan bahwa gadis-gadis lain itu biasa menghabiskan waktunya di sana, menggunakan gambaran sikat gigi tambahan untuk menunjukkan bahwa basement itu dulunya pernah menjadi tempat perlindungan untuk gadis-gadis muda, yang mengingatkan pembaca akan kalimat pertama. Kalimat ini menunjukkan bahwa basement sangatlah penting bagi gadis-gadis yang tumbuh di sana tanpa secara eksplisit mengatakannya.
- Dan itulah alasan tiga sikat gigi tambahan itu sampai di kamar mandi bawah. Kami semua bisa saja hidup dan mati di sana.
Tips
- Selalu berkonsentrasilah pada hal-hal yang ada di sekitarmu dan berikan banyak perumpamaan dan metafora yang mendeskripsikan hal-hal yang bisa kamu dengar, lihat, rasakan, atau kecap.
- Hindari penggunaan kata-kata seperti baik, bagus, cantik, atau hebat, karena kata-kata ini tidak memberikan gambaran nyata dalam pikiran pembaca.
- Gunakan kalimat yang sederhana tetapi penuh makna di setiap waktu!
- Suara mungkin sulit untuk dideskripsikan, seperti rasa dan bau. Gunakan perumpamaanatau metafora yang berhubungan, yang dapat membantu pembaca memahami hal yang kamu alami dan tidak membuat mereka menebak-nebak.
- Ingatlah untuk tidak membiarkan pembaca berimajinasi, terutama saat mendeskripsikan suara. Kalimat seperti Angin yang lembut itu berbisik di telingaku, meninggalkan ketenangan yang damai di padang rumput adalah kalimat baik yang dapat didengar.
- Gunakan kata-kata sifat deskriptif seperti: selanjutnya.
- Bersabar, berimajinasi dan pastikan bahwa bahwa kamu bisa mendeskripsikan setiap peralihan dari satu objek ke objek lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar