Editing Video
Praproduksi
Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan. Untuk memulai pemrosesan video, dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut:
- Ide
Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan citacita.
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Ide adalah pemikiran atau konsepsi yang berpotensi atau benar – benar ada dalam pikiran sebagai produk dari aktifitas mental.
Secara sederhana ide dapat dikatakan sebuah gagasan, sebuah rencana, pendapat, skema atau metode. Maka dari itu, pembuatan presentasi video harus dimulai dengan menciptakan sebuah ide. Karena ide adalah landasan utama dari keseluruhan proses pembuatan video tersebut. Namun perlu diperhatikan juga siapa saja sasaran dari ide tersebut.
- Sinopsis
Sinopsis adalah setiap peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita yang dapat disimpulkan ke dalam bentuk ringkas yang padat dan jelas. Pada sinopsis terjadi pemendekan cerita tanpa menghilangkan unsur – unsur pentingnya. Untuk itu, diperlukan sebuah sinopsis, agar dalam pembuatan presentasi video kali ini sudah memiliki alur cerita.
Sehingga dapat mempermudah dalam proses pembuatan naskah selanjutnya.
- Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog (Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati). Naskah dalam pembuatan video proses kali ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari presentasi yang akan disampaikan.
- Pencahayaan Sederhana
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video adalah pencahayaan.
Pada pencahayaan kali ini, dibuat sesederhana mungkin dengan cara selama pembuatan video, subjek harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik. Satu titik di depan subjek, dan dua lainnya berada di samping. Sehingga video yang dibuat dapat menghasilkan kualitas cahaya yang baik.
- Produksi
Produksi dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah dirancang dari awal. Kemudian proses rekaman baik Visual maupun audio dilakukan, dan seluruh elemen bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi kita harus menyiapkan:
– Komputer (personal computer)/laptop
– Alat pengambil gambar (camera), handphone atau webcam
– Screen video
– Microphone
1) Alat penangkap gambar (camera)
a)Menangkap Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting alam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adeganadegan.
Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.
Cara memegang Kamera Video
Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan – pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
Zoom
Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
Presentasi Video
159
Suara
Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
Peraturan 10 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
Panning dan Tilting
Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan Tilting (mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film. Bila kita memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa dan jangan mendadak. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih baik mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara 3 sampai 5 detik).
Fokus, Exposure and keseimbangan warna (White Balance)
Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan ketika kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus – bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu lalu kita zoom pada objek lain di kejauhan (contohnya
hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat penting. Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna. Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang sama dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
Tanggal danWaktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan tanggal dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat yang tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
Gambar pengisi (Cutaways)
Bila kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara kita.
Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini akan membuat sebuah film lebih informatif.
Beberapa angle berikut ini mungkin dapat menginspirasi Anda
– Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan untuk menggambarkan ketidakstabilan emosi.
– Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan di atas tanah
– Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
– Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain dalam satu frame.
– Circle / circular track, kamera mengitari obyek
– Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek yang berjalan.
– Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek (900).
– High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
– Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
– Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
– Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
– High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil.
Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
– Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
– Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
– Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
– Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
– Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
– Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
– Medium Close Up : (MCU) hampir sama denganMS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
– Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
– Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
– Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
– Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
– Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang
maka tampak dari kepala sampai lutut.
– Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi
objek tersebut terhadap lingkungannya.
– One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
– Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
– Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
– Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
– Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
– Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
– Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt
down jika kamera mengangguk.
– Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
– Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
– Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
– Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
– Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai danframe out jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
– Objek bergerak sejajar dengan kamera.
– Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
– Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan,
ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknikteknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
– Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
– Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
– Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
– Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
– Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
– Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
– The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
– Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
– Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
– Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
– Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan.
Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
– Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
– Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
163
- b) Menangkap gambar dengan Handphone
Mengabadikan gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya ponsel yang dilengkapi fasilitas video. Untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik bisa dengan mengikuti kursus/belajar video. Namun kalaupun tidak belajar video tidak masalah, berikut tips singkat yang bisa dicoba:
- a) Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati obyek yang akan dibidik.
- b) Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap.
- c) Steady
Jaga keseimbangan. Usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar video Anda enak dilihat.
- d) Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke obyek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang.
- e) Hindari Panning.
Kecuali bila itu diperlukan untuk memperlihatkan situasi/ kondisi di sekitar. Misal kepanikan warga, kebakaran, dll.
2) Screencast O Matic
Screencast O Matic adalah sebuah aplikasi berbasis Java yang digunakan untuk membuat screencasts pada sistem operasi Windows, Mac, dan Linux.
Screencast O Matic memberikan layanan software gratis yang memungkinkan pengguna untuk merekam semua tampilan dan gerakan dari layar monitor, baik itu gerakan krusor dan klik indikator, mudah untuk digunakan, dapat menambahkan keterangan atau komentar dengan mudah.
Software dapat didownload di: http://www.screencast-o-matic.com/ atau langsung merekam secara online di halaman tersebut, dengan mengklik record, menyesuaikan daerah yang akan direkam dan mengaktifkan audio untuk merekam, Jika computer memiliki built in kamera (web cam) maka dapat digunakan untuk menyertakan video
sendiri. juga memiliki kemampuan untuk menambahkan sebuah file teks untuk captioning dan berbagi video dengan audiens. Video dapat disimpan dalam format MP4, AVI, FLV, atau dan kemudian upload ke Screencast O Matic, web space atau YouTube.
Pendidik menggunakan screencasts untuk merekam ceramah pembelajaran, demonstrasi praktek, orientasi untuk kelas online, bercerita secara digital, dan memberikan umpan balik pada tugas-tugas siswa, dan lain sebagainya. Pendidik juga dapat menciptakan tugas yang meminta siswa untuk menghasilkan screencast. Dari berbagai aplikasi screencasting, Screencast O Matic menarik untuk pendidikan karena sangat mudah digunakan dan menyediakan cara yang mudah untuk memasukkan teks.
Screencast O Matic video dapat dibuat dan dilihat kapan saja dan di mana saja oleh pengguna yang memiliki koneksi Internet dan browser. Siswa dapat melihatnya kapan saja, sehingga mereka dapat belajar baik online maupun campuran (hybrid). Video dapat menjadi referensi untuk siswa. Secara umum, screencasts menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi seorang siswa yang bekerja secara online.
- Instalasi Screencast O Matic
Sebelum dapat menggunakan Screencast O Matic, Anda perlu melakukan instalasi software pada komputer ataupun laptop dengan langkah-langkah sebagai berikut:
– Pilih software installer Screencast O Matic pada folder penyimpanan, kemudian klik 2 (dua) kali atau klik kanan kemudian pilih open.
– Setelah menu pop-up instalasi (welcome to the Screencast-o-matic setup wizard) muncul pilih tombol install untuk melanjutkan proses instalasi.
– Biarkan proses instalasi program selesai dijalankan, sehingga akan muncul menu popup berikutnya.
– Centang check box jika ingin memulai program dan tekan tombol finish, atau sebaliknya jangan pilih check box jika tidak ingin menjalankan software.
- Menggunakan Screencast O Matic
Setelah penginstalan Screencast O Matic, maka software dapat langsung digunakan tanpa
harus memerlukan registrasi.
Pilih tombol Use free version (tanda kotak merah) untuk ke tampilan awal Screencas O Matic
Tombol record
Berfungsi untuk mulai merekam dan membuat video
Tombol Pause
Berguna untuk menghentikan perekaman sementara dan dapat melanjutkan merekam video yang sedang berlangsung.
Tombol suara (sound)
Digunakan untuk mengaktifkan MIC pada Screencast O Matik. Bila suara sudah masuk indikator suara akan bergerak maju mundur.
Tombol ukuran layar
Berguna untuk mengatur ukuran layar pada saat merekam video.
Tombol web cam
Berfungsi untuk mengaktifkan web cam yang ada pada komputer/laptop.
Tombol Restart
Berfungsi untuk mengulang proses merekam video bila merasa video yang direkam sebelumnya kurang memuaskan.
Tombol Close
Berguna untuk menutup program Screencast O Matic sebelum mulai merekam video.
Tombol Done
Digunakan untuk menutup program Screencast O Matic setelah proses perekaman selesai.
Presentasi Video
168
Untuk memulai proses perekaman presentasi video lakukan langkah-langkah berikut:
Tekan atau klik tombol record kemudian tunggu sampai tulisan di layar bertuliskan Go.
Mulailah mempresentasikan hasil karya anda
Untuk menghentikan proses rekaman sementara tekan tombol (pause),
sedangkan untuk mengulang pengambilan video jika dianggap belum sesuai pilih
tombol (restart).
Setelah proses rekaman selesai pilih tombol done, anda akan dihadapkan ke
menu penyimpanan file seperti pada gambar berikut:
Untuk melihat hasil rekaman tekan tombol play seperti yang ditunjukkan pada kotak merah di atas. Jika sudah dirasa cukup simpan file sesuai dengan pilihan :
o Publish to Screencast O Matic : menyimpan file pada web Screencast O Matic, dimana hasilnya dapat dilihat oleh masyarakat umum dan komputer anda terhubung dengan internet.
o Publish to Youtube : menyimpan file pada server web youtube, hasil rekaman dapat dilihat atau ditonton oleh pengguna Youtube.
o Publish to video file : menyimpan pada media penyimpanan lokal, seperti hardisk dan flashdisk.
Jika anda memilih Publish to video file, maka akan tampil kotak dialog sebagai berikut:
Tentukan tipe file dari video yang akan disimpan (MP4, AVI, FLV dan GIF), disarankan memilih format MP4 untuk hasil yang lebih baik.
Tentukan ukuran dari file video (size) yang akan disimpan. Ukuran file disesuaikan dengan kebutuhan.
Berikan catatan seperlunya untuk hasil rekaman dengan memilih Notes dan Captions (optional)
Pada pilihan menu Options dapat dipilih jika menginginkan hasil rekaman di simpan dengan menghilangkan text tambahan, gerakan mouse, suara dari mic dan gambar dari web cam.
Posisi web cam dapat dipindah ataupun dirubah ukurannya dengan menekan gambar segitiga berwarna merah pada kotak web cam. Bila editing sudah selesai maka dapat menekan tombol “Save Video” pada pojok kanan bawah dari jendela editing.
Pilih nama dan tempat video yang akan disimpan, misal pada folder My Documents.
Ketikkan nama file pada file name kemudian tekan tombol save.
Proses akan berlangsung tergantung dari lama merekam dan kemampuan dari komputer.
Apa yang dipresentasikan?
Berbagi informasi kepada pihak lain merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, terutama setelah memasuki era informasi. Salah satu bentuk berbagi informasi adalah mengomunikasikan gagasan atau konsep. Dalam perkembangannya, mengomunikasikan gagasan atau konsep memiliki tujuan branding, dan marketing.
Bahkan tujuan-tujuan yang tersirat lainnya sering bersembunyi di balik dua tujuan tersebut. Di antara para penggagas dan (sedikit) penyusun konsep justru kemampuan mengomunikasikan ini menjadi satu kelemahan. Banyak para pembuat produk yang tidak mampu mengomunikasikan produknya dengan baik atau tidak memiliki waktu banyak mengomunikasikan produknya dengan cara yang ‘menjual’. Bahkan banyak para penggagas yang tidak mengacuhkan kemampuan berkomunikasi. Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep berbentuk cara pelayanan (services) atau prosedur kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.
Gagasan atau konsep adalah hasil pemikiran yang lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Hasil pemikiran yang lahir bukan sebagai masalah, biasanya hanya terjadi pada ilmu murni dan seni murni. Pada tataran ini yang kita bicarakan adalah gagasan atau konsep sebagai solusi mengatasi masalah. Pada dasarnya, masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Pada tahap ini perlu pelatihan mengidentifikasi masalah. Mampu mengidentifi kasi masalah merupakan setengah langkah untuk menemukan solusi sebagai satu langkah yang utuh.
Gagasan atau konsep pada presentasi video, akan mencapai tujuan branding, dan marketing, bila gagasan itu asli, benar, dan bermanfaat. Asli, artinya gagasan atau konsep bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas sendiri (be yourself). Bukan plagiasi. Tidak harus mencipta baru.
Tahapan kreatif, meniru–memodifikasi–mencipta. Pada materi ini yang dibicarakan adalah tahap modifikasi dan mencipta. Memodifikasi diawali dengan melatih kepekaan menemukan masalah atas produk benda jadi atau cara bekerja sebelumnya.
Hal-hal yang dapat dimodifikasi adalah:
Bentuk
Fungsi
Bahan
Warna
Peningkatan :
o Ketepatan
o Kecepatan
o kenyamanan
Benar, artinya tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturan.
Bermanfaat, artinya solusi bagi banyak orang.
Gagasan berupa produk benda pakai harus mengikuti Form Follows Function, dan memperhatikan ergonomi dan antropometri.
Ciri presentasi Video Produk Barang Jadi.
Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya),
ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
Menggunakan sekuen naratif, sekuen deskriptif, dan sekuen penjelasan (explanatory)
dengan titik berat pada sekuen deskriptif.
Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau animasi grafis cara kerja.
Setiap gerak harus memiliki makna yang mendukung kelebihan produk.
Kejelian kamera menampilkan bagian utama dan kelebihan produk atau cara kerja.
Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on tape.
Sekuen terjaga kontinuitasnya.
Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan
gambar. Narasi dipersiapkan naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat-kalimat kunci harus tepat, gaya bercerita yang kuat.
Menggunakan testimoni orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi khusus.
Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, musik yang ‘gegap gempita’ dan berakhir pada ‘klimaks’.
- Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah.
Analoginya, ialah seorang koki yang membawa semua bahan masakan dan bumbu ke dapur, untuk diolah sesuai resep yang telah ada. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.
- Fungsi Editing Video
Editing video merupakan proses menggerakan dan menata video shoot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat.
secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pasca produksi, seperti, colour correction, sound mixing, dan capture video. Berikut akan dicontohkan pengeditan menggunakan Windows Movie Maker.
Windows Movie Maker
Windows Live Movie Maker adalah Perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials. Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah Digital terhadap cuplikan-cuplikan gambar bergerak (film), misalnya untuk menambahkan efek visual, ataupun sebuah redaksi singkat yang berhubungan dengan film yang sedang disunting.
Program kecil ini hanya memiliki berbagai fitur dasar penyuntingan video yang sangat sederhana, namun sudah mencukupi bagi para pengguna pemula.
Program ini merupakan program yang secara otomatis sudah terinstal pada windows xp dan vista . sedangkan untuk windows 7 dan 8 pengguna perlu melakukan instalasi windows essentials terlebih dahulu. Siapa pun yang ingin untuk men-download aplikasi ini ke komputer pribadi, Buka link/tautan berikut:
Memulai Windows Movie Maker
Untuk memulai menggunakan aplikasi, klik windows movie maker ikon di desktop
Memulai dan menyimpan sebuah proyek
Yang terpenting sebelum berkerja dengan video anda harus menyimpan projectnya terlebih dahulu isikan nama file name lalu tekan tombol save
Menambahkan/ Importing Digital Movies and Photos
pilih tab beranda dan klik tombol tambahkan video dan foto cari video atau foto yang telah tersimpan di hardisk lalu pilih dan tekan tombol open
- Editing Dasar
- a) Memecah video / splitting
Drag garis hitam dimanapun kamu inginkan untuk memecah video, pergi ke tab edit lalu klik tombol pecah
- b) Menambahkan transisi video
pilih tab animation, lalu arahkan kursor mouse pada salah satu transisi untuk melihatnya efeknya pada videomu.
Presentasi Video
177
sebelumnya pilih dulu potongan video yang akan di beri transisi dan
selanjutnya baru klik transisi untuk apply
- c) Menambahkan keterangan/caption pada video
klik potongan video yang akan kamu beri keterangan lalu klik tab beranda dan klik tombol keterangan. Teks keterangan akan muncul pada bagian bawah videomu, klik dalam kotak tulisan dan masukan keterangan video yang kamu inginkan
- d) Menambahkan Judul dan daftar nama/credit tittle
Klik tab Beranda, Lalu klik tombol Judul atau Daftar nama. Muncul Layar hitamdengan kotak teks, kemudian klik dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video
- e) Menambahkan Suara
Klik tab Beranda, Lalu klik tombol Tambah musik. cari Audio atau musik yang telah tersimpan di hardisk lalu pilih dan tekan tombol open Setelah Audio/musik di open, Kita dapat mengatur volume musik dengan memilih tab Opsi lalu klik tombol volume musik.
- f) Publikasikan Video/ Eksporting
Klik Tab Beranda, dan kemudian klik Save film
Kemudian pilih Setelan yang dianjurkan untuk komputer, ketikkan file
name dengan nama yang diinginkan dan kemudian klik Save.
181
- Fungsi Sound
Fungsi sound meliputi sejumlah keperluan seperti, pembuatan musik ilustrasi,
pembuatan sound efek, dan sound recording (untuk keperluan dubbing narasi).
- Fungsi Image Editing
Merupakan penunjang elemen grafis untuk keperluan editing video yang dipergunakan dalam pembuatan judul dan ilustrasi.
- Fungsi Animasi dan Visual Effect
Merupakan bagian video yang berupa animasi atau visual Effect merupakan klip videoberdurasi tertentu yang ditambahkan pada proyek video editing.
- Fungsi Distribusi
Produk video yang telah dibuat mungkin selanjutnya akan didistribusikan kepada pemirsa yang merupakan target komunikasi dari produk video tersebut. Setelah proses editing video menghasilkan format file tertentu, file ini kemudian dapat diproses lanjut dalam usaha pembuatan vcd/dvd agar kelak dapat digandakan atau didistribusikan secara massal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar