Struktur dari suatu program pascal terdiri dari sebuah judul
program ( program heading ) dan suatu blok program (program blok ) atau
badan program ( body program ). Struktur program pascal dapat terdiri
dari :
1. Judul program
2. Blok program
a. Bagian deklarasi
– deklarasi label
– defenisi konstanta
– definisi tipe
– deklarasi variabel
– deklarasi prosedur
– deklarasi fungsi
b. Bagian pernyataan
1.2 PENULISAN PROGRAM PASCAL
Progaram pascal tidak mengenal aturan penulisan dikolom tertentu,
jadi boleh ditulis mulai kolom berapapun. Penulsan statement – statement
pada contoh program yang menjorok masuk beberapa kolom tidak mempunyai
pengaruh diproses, hanya dimaksudkan supaya mempermudah pembacaan
perogram, sehingga akan lebih terlihat bagian – bagiannya.
Contoh penulisan program pascal yang bebas :
Begin
Writeln(’belajar pascal’);
Wrirteln(’……………..’)
End.
Contoh penulisan pascal yang tidak dianjurkan :
Begin writeln(’belajar pscal’); writeln(’…………..’); end;
Contoh penulisan pascal yang dianjurkan :
Begin
Writeln(’belajar pascal’);
Writeln(’………………….’);
End;
1.3 JUDUL PROGRAM
Judul program bila ditulis, harus terletak pada awal dari program dan
diakhiri dengan titik koma.
Example :
Program contoh;
Begin
Wirte(’……….’);
End;
1.4 BAGIAN DEKLARASI
Bagian deklarasi digunakan bila didalam program menggunakan pengenal
(indentifier). Indentifier dapat berupa label, konstanta, tipe,
variabel, prosedur dan fungsi. Kalau suatu program menggunakan
identifier, pascal menuntut supaya indentifier tersebut dikenalkan
terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dideklarasikan terlebih dahulu
pada agian ini.
1.4.1 Deklarasi Konstanta
Deklarasi yang menggunakan indentifier yang berisi nilai-nilai
konstanta. Definisi konstanta diawali dengan kata cadangan Const diikuti
dengan kumpulan indentifier yang diberi suatu nilai konstanta.
Example : progarm contoh_konstanta;
Const
Panang = 10;
Lebar = 5;
Begin……………
End.
1.4.2 Deklarasi variabel
Deklarasi yang mendefinisikan indentifier yang berisi data yag dapat
berubah-ubah nilainya didalam program. Kata cadangan Var digunakan
sebagai judul didalam bagian deklarasi variabel dan diikuti oleh satu
atau lebih indentifier yang dipisahkan koma, diikuti dengan titik dua
dan tipr dari datanya serta diakhiri dengan titik koma.
Example : Progaram contoh_variabel;
Var
Toatal, gaji,tunjangan : real;
Menikah : boolean;
Keterangan : string[36];
Begin…………………….
End.
1.4.3 Deklarasi tipe
Deklarasi yang mendenifisikan tipr data dari indentifier yang
digunakan dalam progarm. Tipe data dalam pascal terdiri dari :
1. Tipe data sederhana, terdiri dari :
a. Tipe data standar :
– integer
– real
– char
– string
– Boolean
b. Tipe data didefinisikan pemakai :
– enumerated atau scalartype
– subrange type
2. Tipe data terstruktur, terdiri dari :
a. Array
b. Reccod
c. File
d. Set
3. Tipe data penunjuk ( pointer type data )
Example : Type
Pecahan = real;
logika = boolean;
bulat = integer;
huruf = string [25]
begin
………….
End.
1.4.4 Deklarasi label
Deklarasi yang menggunakan statemet Goto untuk meloncat ke suatu
statement yang tertentu, maka dibutuhkan suatu label pada statement yang
dituju. Mendeklarasikan label diaali dengan kata cadangan label diikuti
oleh kumpulan indentifier label dengan dipisahkan oleh koma dan
diakhiri dengan titik koma.
Example: progarm contoh_label;
Labe 100,selesai;
Begin
……………
Goto 100
……………
100:
………………..
Goto Selesai
………………..
Selesai :
End.
1.5 CARA MENGOPRASIKAN TURBO PASCAL
Progarm TURBO PASCAL versi 5.0 hanya dapat dioperasikan pada format
sistem operasi DOS, maka apabila kita menggunakan sitem operasi WINDOWS,
baik Windows 59,98,NT,ataupun Windows 2000 maka kita harus keluar dulu
dari sistem operasi Windows tersebut dan masuk ke sistem operasi DOS
dengan cara :
– Klik icon Star pada menu Windows
– Pilih Shutdown
– Pilih Restart to MS DOS Promt
Setelah mauk ke DOS maka untuk mengoperasikan Turbo Pascal
caranya adalah sebagai berikut :
– A : > Ketik Turbo lalu tekan tombol enter
– Bila program pascal ada dihardisk maka A prompt diganti menjadi C
prompt, atau drive
Lainnya bila drive hardisknya lebih dari satu ( misalkan D, E dst ).
Lalu ketikkan Turbo
Pada direktori dimana program pascal tersebut berada. Misalkan ada
dalam direktori
Pascal, maka kita harus ketikkan perintah sebagai berikut : C : >
Pascal\Turbo lalu tekan
Tombol enter.
– Setelah tampil menu Turbo Pascal tekan tombol Esc.
Terlihat tampilan menu yang terdiri dari :
– FILE : untuk mengambil program (Load), membuat baru (New),
menyimpan (Save),
Merekam program ke File (Write to), menampilkan direktori
(Directory), merubah
Direktori (Change Dir), menjalankan command DOS (OS Shell) atau
mengakhiri/keluar
Dari program (Quit).
– EDIT : untuk membuat atau mengetik program
– RUN ( Ctrl F9) : untuk menjalankan program
– COMPILE ( Alt F9 ) : untuk mengkompilasi program pascal menjadi
program yang ber-
Extention EXE.
– OPTION : untuk mengatur atau menentukan kembali bagaimana
integrated environment
Bekerja.
– DEBUG dan BREAK / WATCH : untuk melacak program.
Berikut ini adalah berbagai macam tombol beserta fungsinya yang digunakan
pascal :
1.6 INPUT DAN OUTPUT
3.1 MEMASUKAN DATA
Turbo pascal menyediakan prosedur untuk mamasukan data yaitu
prosedur standar :
READ
→ Untuk memasukan data dalam 1 baris.
READLN → Untuk memasukan data perbaris ( pada baris yang berbeda ),
artinya menekan
Tombol enter maka akan ganti baris, sedangkan pada READ
tidak.
3.2 MENAMPILKAN HASIL
Untuk menampilkan hasil dengan bahasa pascal digunakan prosedur
standar :
WRITE
→ Untuk menapilkan hasil tanpa baris,dimana tampilan berikutnya
akan disambung
Pada baris yang sama.
WRITELN → Untuk menapilkan hasil dengan ganti baris, dimana tampilan
berikutnya berada
Pada baris yang berikutnya pula.
Example program :
1. Begin
Writeln (’saya belajar pascal’);
Writeln ( ’……………………….’) ;
Readln;
End.
2. program input ;
Uses crt;
Var A,B,C : Byte;
Begin
Clrscr ;
Write (‘masukan nilai A=’);
Readln (A);
Write (‘masukan nilai B=’);
Readln (B);
C:=A+B;
Writeln (‘A+B=’,C);
Writeln (A,’+’,B,’=’,C);
Readln ;
End.
3. Program Output1;
Var Nama : String [15];
Begin
Nama :=’vidi’;
Write(’Nama :’);
Write(Nama);
Readln;
End.
4.Progaram Output2;
Var huruf1,huruf2 : char;
Begin
Huruf :=’A’;
Huruf :=’B’;
Writeln(huruf1,huruf2);
Readln;
End.
5. Progarm output3;
Var string1,string2 : string[10];
Begin
String1 :=’bahasa’;
String2 :=’pascal”;
Writeln(string1,string2);
Readln;
End.
Ketrangan :
Uses crt digunakan untuk memanipulasi layar teks (windowing,
peletakan cursor dilayar, color untuk teks, kode extended keyboard,
dll). Keuntungan dari penggunaan unitCrt adalah tambahan kecepatan dan
fleksibilitas dari operasi output di layer.
Clrscr adalah fungsi untuk membersihkan layer layer monitor dari
tampilan-tampilan sebelumnya dan meletakan kursor di posisi ujung
kiri atas dari layer. Prosedur standar ini bila digunakan harus
menyebutkan terlebih dahulu unit standar crt.
Readlnsebelum end titik untuk membaca garis agar tampilan bisa
rerlihat sebelum balik kembali kemenu program (untuk berhenti
sejenak) sebab setelah di run biasanya pascal langsung kembali ke menu
progarm utama. Pada perintah readln setelah berhenti sejenak, maka untuk
kembali ke program uatama tekan tombol enter.
6. Progarm input_kedua;
Uses crt;
Var C : Char;
B : Boolean;
Begin
Clrscr;
Write (‘Benar atau Salah (B / S)?’);
Readln(C);
B :=(C =’B’);
Writeln(‘yang anda maksyt adalah :’,B);
Readln;
End.
3.3 TAMPILAN TERFORMAT
Walaupun bentuk default dianggap cukupuntk menapilkan bentuk pada
program yang sederhana, tetapi untuk program aplikasi dibutuhkan bentuk
format tertentu yang harus diatur kemali. Untuk mengatur format tampilan
tersebut dipergunakan parameter-parameter berikut ini.
1. Parameter CH:N
Digunakan untuk membentuk format tampilan char slebar n karakter
dengan blan dimuka sebanyak n-1.
2. Parameter S:N
Parameter ini digunakan untuk membentuk format tampilan string dengsan
lebar n karakter.
3. Parameter I:N
Parameter ini digunakan untuk membentuk format tampilan integer dengan
lebar n digit.
4. Parameter R:N
Parameter ini digunakan untuk membentuk format tampilan nilai numerik
real dengan lebar n digit rata sebelah kanan.
5. Parameter R:N:M
Parameter ini digunakan untuk membentuk format tampilan nilai numerik
real dengan lebar n digit rata sebelah kana. Dengan m digit angak
dibelakang koma tidak dalam bentukeksponsial.
6. Parameter B:N
Parametr ini diginakan untuk membentuk format panggilsn nilaiboolean
trueatau falsedengan lebar n karakter rata sebelah kanan.
Untuk mengatur format tampilan dengan prosedur standarwrite
atauwriteln dipergunakan parameter-parameter.
Exemple:
1.Progaram Otput_terformat1;
Var huruf1,huruf2:Char;
Begin
Huruf1:=’A’;
Huruf2:=’B’;
Writeln(huruf1:5,huruf2:4);
Readln;
End.
2. Progaram Tampilan_terformat2;
Var string1,string2:string[10];
Begin
String1:=’pascal’;
Writeln(’bahasa’,string1:12);
Readln;
End.
3.Progarm tampilan_terformat3;
Uses Crt;
Var Ket1:char;
Ket2:string[6];
Ket3:integer;
Ket4:real;
Ket5:Boolean;
Begin
Clrscr;
Ket1:=’A’;
Writeln(ket:5);
Ket2:=’pascal’;
Writen(‘bahasa:’,ket2:10);
Ket3:=24200;
Writeln(‘jumlah data:’,ket3:9);
Ket4:=222006;
Writeln(‘nilai real:’,ket4:12);
Writeln(‘nilai real kedua:’,ket4:12:3);
Ket5:=true;
Writeln(‘nilai Boolean:’,ket5:7);
Readln;
End.
3.4 Pengaturan Letak Dilayar dengan prosedur GOTOXY
prosedur standar ini digunakan untuk meletakan cursor di posisi layer yang ditunjukan oleh nilai XPOS dan
YPOS.XPOS
menunjukan posisi sumbu X (posisi horizontal atau posisi kkolom
diantara kolom 1 sampai dengan kolom 80).nilai YPOS menunjukan posisi
sumbu Y(posisi vertical atau posisi baris, diantara baris 1 sampai
dengan baris 25).prosedur standar ini bila digunakan harus melibatkan
unit standar crt.
Exemple:
1.progaram tampilan_gotoxy;
Uses crt;
Begin
Clrscr;
Gotoxy(10,15);
Writeln(‘bahasa pascal’);
Readln;
End.
3.5 Pengaturan letak dilayar dengan prosedur delay
Prosedur standar ini digunakan untuk menghentikan sejenak proses
program selama nilai dari argument tempo, yaitu dalam ukuran waktu
millisecond (1/1000 detik), nilai argumen tempo ini harus dalam bentuk
numerik integer, prosedur standar ini bila digunakan harus melibatkan
unit standar crt.
Exemple ;
1.Program tampil_delay
Uses crt;
Begin
Clrscr;
Writeln(‘halo teguh, kamu lagi belajar apa?’);
Delay(5000);
Writeln;
Writeln(’saya lagi belajar praktek pascal’);
Readln;
End.
PERULANGAN
Dalam bahasa pascal, dikenal tigs macam perulangan, yaitu dengan
menggunakan, For, While – Do danRe pe at….. U nti l .
4.1 PERULANGAN FOR
Perulangan dengan statemen For digunakan mengulang statemen atau satu
blok statemen berulang kali sejumlah yang ditentukan. Perulangan dengan
statemen For dapat berbentuk perulangan positif, perulangan
negatif, dan perulangan tersarang.
4.1.1 Perulangan For Positif
Perulangan Positif adalah perulangan dengan penghitung (counter)
dari kecil ke besar atau dengan kata lain pertambahannya positif. Perulangan
positif dapat dibentuk dengan menggunakan statemenFo r- To- Do .
Bentuk umum pengulangan For-Do adalah :
For < variable pengontrol>:=<ekspresi1>to<ekspresi2>Do<pernyataan>
Variabel control, ekspresi1, ekspresi2 harus mempunyai tipe yang
sama, yaitu bertipe integer. Pada awal pengulangan harus terdapat
keadaan berikut : ekspresi1<=ekspresi2.
Contoh :
1. Var I: integer;
Begin
For I:=1 to 5 Do
Writeln(‘pascal’);
Readln;
End.
2. Var I: integer;
Begin
For I:=1 to 5 Do
Begin
Writeln(‘pascal’);
End;
Readln;
End.
3. Var I: integer;
Begin
For I:=1 to 5 Do
Begin
Write(I);
Writeln(‘belajar’);
End;
Readln;
End.
4. Var I: integer;
Begin
For I: integer;
Write(I);
Writeln(‘belajar’);
Readln;
End.
5. Uses crt;
Var I: Byte;
Begin
Clrscr;
For I:= 1 to 5 Do
Writeln(I);
Writeln(’selesai’);
Readln;
End.
6. Program penjumlahan bilangan;
Uses crt;
Var I, awal, akhir, jumlah : word;
Begin
Clrscr;
Write(’masukan batas awal :’);readln(awal);
Write(‘masukan batas akhir :’);readln(akhir);
Jumlah :=0;
For I:=awal to akhir do
Jumlah :=jumlah+1;
Writeln(‘jumlah bilangan – bilangan tersebut adalah : ‘ jumlah);
Readln;
End.
7. Program pengulangan For_to_do;
Uses crt;
Var X : integer;
C,F : real;
Begin
Clrscr;
Writeln(’———————————’);
Writeln(’
celcius
fahrenheit ’);
Writeln(’———————————’);
C : = 0;
For X : = 1 to 10 do
Begin
F:=1.8*C+32;
Writeln(C:8:2,F:14:2);
C:=C+0.5;
End;
Writeln(’——————————–’);
Readln;
End.
Keterangan :
Dibawah perulangan For X : = 1 to 10 Do terdapat blok program baru
yang diawali dengan Begin dan diakhiri dengan End; Hal ini dikarenakan
perulangan For hanya mengulang 1 baris statemen dibawahnya. Karena
perhitungan konversi suhu lebih dari satu baris maka dinuat blok program
baru yang nantinya akan dianggap sebagai satu statemen dari keseluruhan
baris progaram yang terdapat dalam blok program tersebut.
Sub program diawali dengan Begin dan diakhiri dengan End; ( titik
koma) sedangkan program utama diawali dengan Begin dan diakhiri dengan
End. ( ttik ). Dalam program utama bisa terdapat lebih dari satu sub
proghram.
5.1.2 Pengulangan For Negatif
Perulangan negatif adalah perulangan dengan penghitung (counter)
dari besar ke kecil atau dengan kata lain pertambahannya negatif.
Perulangan negatif dapat dibentuk dengan menggunakan statemen For-
DownTo-Do, dengan bentuk umum :
For <variabel pengontrol> := <ekspresi> DownTo <ekspresi2> Do
<pernyataan>
Pada setiap pengulangan, variabel pengulangan dikurangi 1.
pengulangan akan berhenti jika harga variabel pengontrol sudah lebih
kecil dari ekspresi2. pada awal pengulangan, harus terdapat keadaan
berikut:
ekspresi1 >= ekspresi2
contoh :
1. Program For_Down;
uses crt;
var I : Byte;
begin
clrscr;
for I:=5 downto 1 do
writeln(I);
writeln(’selesai’);
readln;
end.
2. Program Perulangan_for_down;
Uses crt;
Var B : integer;
Begin
Clrscr;
Writeln(‘—————————————–‘);
Writeln(‘ B B*B B*B*B 1/B
‘);
Writeln(‘—————————————–‘);
For B:=10 Downto 1 Do
Writeln(B:3,B*B:8,B*B:8,1/B:12:2);
Writeln(‘—————————————–‘);
Readln;
End.
3.1.3 Perulangan For Tersarang
Pengulangan tersarang (nested loop) adalah perulangan yang berada
di dalam perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan
diproses terlebih dahulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih
luar baru akan bertambah, mengerjakan perulangan yang lebih dalam lagi
mulai dari nilai awalnya dan seterusnya.
Contohnya :
1. Program pengulangan_tersarang1:
Uses crt;
Var I,J : integer;
Begin
Clrscr;
For I:=1 to 5 do
Begin
For J:=1 to 4 do
Write(I:8,J:5);
Writeln;
End;
Readln;
End.
2. Program Pengulangan_tersarang2:
Uses crt;
Var I, J, K : integer;
Begin
Clrscr;
For I:=1 to 5 do
Begin
For J:=1 to 4 do
Begin
For K:1 to 3 do
Write(I:8,J:5,K:4);
Writeln;
End;
End;
Readln;
End.
3. Program Tersarang_bintang1;
Uses crt;
Var I, J : integer;
Begin
Clrscr;
For I:=1 to 3 do
Begin
For J:=1 to 5 do
Write(‘*’);
Writeln;
End;
Readln;
End.
4. Program Tersarang_bintang2:
Uses crt;
Var I, J, K : integer;
Begin
Write(’masukan jumlah bintang:’);readln(I);
For J:=1 to I do
Begin
For K :=1 to J do
Write(’*’);
Writeln;
End;
Readln;
End.
4.2 PENGULANGAN WHILE DO
Struktur pengulangan While Do menggunakan ekspresi logika untuk
menghentikan pengulangan. Struktur While Do menyatakan bahwa pengulangan
akan dilakukan terus selama syarat terpenuhi. Jadi syarat didalam While
Do menyatakan syarat dilakukan pengulangan.
Bentuk umum struktur While Do :
While <ekspresi logika>Do<pernyataan>
Contohnya :
1. Var I: integer;
begin
I:=0;
While I<5 Do
Begin
Writeln(I);
I:=I+1;
end;
readln;
end.
2. Perogram Pengulangan_While_Do;
uses crt;
var Ni, R, T :real;
I, N, J : integer;
Begin
Clrscr;
Write(’jumlah data ?’);readln(N);
Writeln;
I:=0;
T:=0;
While I<N do
Begin
I : =I+1;
Write(‘nilai data ke’,I,’?’);
readln(Ni);
T:=T+Ni;
end;
R:=T/N;
writeln;
writeln(‘total nilai =’,T:8:2);
writeln(‘jumlah data=’,N:3);
writeln(.rata-rata nilai =’,R:8:2);
readln;
end.
3.2.1 Perulangan While – Do Tersarang
Perulangan While – Do tersarang ( nested While – Do ) merupakan
perulangan While – Do yang satu di dalam perulangan While – Do yang
lainnya.
Conhnya :
Program perulangan_While-Do-Tersarang;
Uses crt;
Var Ni, R, T : real;
N, I : integer;
Lagi : char;
Begin
Lagi := ’Y’;
While lagi =’Y’ Do
Begin
Clrscr;
Write(’jumlah data ?’);
Readln (N);
Writeln;
I :=0;
T :=0;
While I< N Do
Begin
I:=I+1;
Write(’nilai data ke :’,I,’?’);
Readln(Ni);
T:=T+Ni;
End;
Writeln;
Writeln(’total nilai
=’,T:8:2);
Writeln(‘jumlah data =’,N:3);
Writeln(‘rata-rata nilai =’,R:8:2);
Writeln;
Write(‘akan menghitung lagi (Y/T)?’);
Readln(lagi);
End;
End.
4.3 PERULANGAN REPEAT UNTIL
Struktur pengulangan Repeat Until menggunakan ekspresi logika untuk
menghentika pengulangan. Struktur Repeat Until digunakan untuk mengulang
( Repeat ) statemen-statemen atau blok statemen sampai ( Until )
kondisi yang diseleksi di Until tidak terpenuhi. Pada struktur Repeat
Until tidak diperlukan struktur blok (begin-end). Struktur Repeat Until
menyatakan bahwa pengulangan akan dilakukan sampai syarat tertentu.
Syarat didalam Repeat Until menyatakan syarat berhentinya pengulangan.
Bentuk umum struktur Repeat Until adalah :
Repeat<pernyataan>Until<ekspresi logika>
Contohnya :
1. Program Pengulangan_Repeat;
Uses crt;
Var I : Byte;
Begin
Clrscr;
I := 1;
RepeatWriteln(I);
Inc(I);
Until I>5;
Readln;
End.
2. Program Pengulangan_Repeat1;
Uses crt;
Var a, b, c, d, y : real;
Begin
Write(‘berapa rupiah batas awal table =’);readln(a);
Write(‘berapa rupiah batas akhir table =’);readln(b);
Write(‘berapa rupiah pertambahannya =’);readln(c);
Writeln;
Writeln(‘tabel kurs’);
Writeln;
Writeln(‘ rupiah dollar yen
‘);
Writeln(‘======================’);
Repeat
D :=a/1900;
Y :=a/900;
Writeln(a:9:2,’’,d:9:2,’’,y:9:2);
A :=a+C;
Until a>=b;
Writeln(‘======================’);
Readln;
End.
3. Program Pengulangan_Repeat2;
Uses crt;
Const harga_bensin=700;
Harga_solar=600;
Var bensin, solar, I : integer;
Begin
Clrscr;
Writeln(’tabel harga bahan bakar’);
Writeln(’==================’);
Writeln(’liter
bensin
solar’);
Writeln(’==================’);
I := 1 ;
Repeat
Bensin :=700*I;
Solar :=600*I;
Writeln(I:8,’’,bensin:10,’’,solar:10);
I :=I+1;
Until I > 20;
Writeln(’===================’);
Readln;
End.
3.3.1 Pengulangan Repeat … Until Tersarang
Perulangan Repeat .. Until tersarang adalah suatu perulangan Repeat ..
Until yang satu berada di dalam perulangan Repeat … Until yang lainnya.
Contohnya :
Program perulangan_Repeat-Until_Tersarang;
Uses crt;
Var A, B, C : real;
Begin
Clrscr;
Writeln(‘======================’);
Writeln(‘sisi A
sisi B
sisi C’);
Writeln(‘————————————-‘);
A : =1;
RepeatB := 0;
RepeatC := SQRT(A*A+B*B);
Writeln(A:6:2,B:9:2,C:9:2);
B :=B+5;
Until B > 25;
A:=A+1;
Until A > 3;
Writeln(‘======================’);
Readln;
End.
IF pilihan = 1 THEN
Begin
Write(‘jari-jari lingkaran =’);readln(R);
Luas :=3.14*R*R;
Writeln(’luas lingkaran =’,luas:9:2);
End;
If pilihan = 2 THEN
BeginWrite(’sisi alas =’);readln(L);
Write(‘sisi tinggi =’);readln(T);
Luas :=0.5*L*T;
Writeln;
Writeln (‘luas segitiga =’,luas:9:2);
End;
IF pilihan =3 THEN
BeginWrite (’sisi panjang =’);readln(T);
Writeln(’sisi lebar =’);readln(L);
Luas :=T*L;
Writeln(’luas bujursangkar =’,luas :9:2);
End;
Readln:
End.
3. Progarm pilihan_THEN2;
Uses crt;
Var pilih : integer;
Begin
Clrscr;
Writeln (‘daftar table penjualan barang ‘);
Writeln
(’======================================’);
Writeln (’jika anda pilih 1 maka terdapat daftar harga sabun’);
Writeln (’jika anda pilih 2 maka terdapat daftar harga shampo’);
Writeln (’jika anda pilih 0 maka tidak memilih daftar harga’);
Writeln
(’======================================’);
Writeln;
Writeln (’pilihan anda 1,2,atau 0….’);readln(pilih);
IF pilih = 1 THEN
Begin
Writeln (’daftar harga – harga sabun’);
Writeln (’=======================’);
Writeln (’sabun citra
Rp 800’);
Writeln (‘sabun lifeboy Rp 450’);
Writeln (‘sabun lux
Rp 450’);
Writeln (‘sabun prity
Rp 300’);
End;
IF pilih = 2 THEN
Begin
Writeln (‘======================’);
Writeln (‘shampo sunsilk
Rp 700’);
Writeln (‘shampo brisk
Rp 1100’);
Writeln (‘shampo rejoice
Rp 1000’);
Writeln (‘shampo kao
Rp 600’);
End;
IF pilih =0 THEN
Begin
Writeln (‘anda tidak memilih daftar harga’);
End;
Readln;
End.
5.3 STATEMENT IF….. THEN….. ELSE
Struktur IF … THEN … ELSE merupakan pengembangan dari struktur
IF …THEN dengan struktu :
IFk ondi si THEN statement 1 ELSE statement 2
Statement atau dapat berupa blok statement akan diproses bilamana kondisi
yang diseleksi benar ( terpenuhi ) sedang statement 2 atau dapat berupa
blok statement akan diproses bilamana kondisi bilamana kondisi yang
diseleksi tidak terpenuhi.
Example :
1. Program seleksi_else1;
Uses crt ;
Var nilai_ujian : real;
Begin
Write (‘nilai yang didapat ?’);
Readln(nilai_ujian);
IF nilai_ujian > 60 THEN
Writeln(‘lulus’)
ELSE
Writeln(‘tidak lulus’)
Readln; End.
2. Program seleksi_else2;
Uses crt;
Var nilai : integer ;
Nama,nim : string;
Begin
Clrscr ;
Write(‘nama anda ?’);readln(nama);
Write(‘nim anda ?’);readln(nim);
Write(‘berapa nilai anda?’);readln(nilai);
IF (nilai <= 100) and (nilai >=80) THEN
Begin
Writeln(‘anda mendapat nilai A’);
Writeln(’poin yang anda peroleh = 4’);
End;
IF (nilai < = 79) and (nilai >=70)THEN
Begin
Writeln(’anda mendapat nilai B’);
Writeln(’poin yang anda peroleh = 3’);
End;
IF (nilai <= 69) and (nilai >=60)THEN
Begin
Writeln(’ ’anda mendapat nilai C’);
Writeln(’poin yang anda peroleh = 2’);
End;
IF (nilai < = 59) and (nilai >=50)THEN
Begin
Writeln(’anda mendapat nilai D’);
Writeln(’poin yang anda peroleh = 1’);
End;
ELSE
IF (nilai < = 49)THEN
Begin
Writeln(’anda mendapat nilai E’);
Writeln(’poin yang anda peroleh = 0’);
End;
Readln;
End.
5.5 STATEMENT CASE ….. OF
Struktur CASE dipakai untuk memilih dengan kemungkinan lebih dari
2, bentuk umum struktur CASE adalah :
CASE < 27ariable>of
<konstanta1>:<pernyataan>
<konstanta2>:<pernyataan>
<konstanta3>:<pernyataan>
..
..
..
ELSE<pernyataan>
End;
Variabel dan konstanta yang dapat dipakai hanyalah yang mempunyai
ordinal, yaitu tipe integer dan char.
Example :
3. Program case_of_1;
Uses crt;
Var nilai:char;
Begin
Write(‘nilai huruf yag didapat ?’);
Readln(nilai)
Case nilai of
‘A’ : writeln(‘sangat baik’);
‘B’: writeln(‘baik’);
‘C’ :wri teln(‘cukup’);
‘D’ :wri tel n(‘kurang’);
‘E’ :wri tel n(‘gagal ’);
End;
Readln;
End.4. Program case_of_2;
Uses crt;
Var pembelian,potongan:integer;
Begin
Clrscr;
Write(’total pembelian ?’);
Readln(pembelian);
Case pembelian of
0 .. 1000 : potongan:=100;
1001 .. 10000 : potongan:=500;
10001 .. 30000 : potongan:=200;
End;
Writeln(’jumlah pembelian = Rp’,potongan:7);
Writeln(’potongan
= Rp’,potongan:7);
Writeln(’
———————’);
Writeln(’jumlah yang dibayar = Rp’,pembelian – potongan:7);
Readln;
End.5. Program case_of_3;
Uses crt;
Var pilihan:byte;
Kg,beras,ketan,terigu:integer;
Begin
Clrscr;
Gotoxy(10,2);writeln(’pilihan anda:’);
Gotoxy(10,4);writeln(’1.menghitung harga beras’);
Gotoxy(10,6);writeln(’2.menghitung harga ketan’);
Gotoxy(10,8);writeln(’3.menghitung harga terigu’);
Gotoxy(10,10);writeln(’pilih nomor 1-3?’);
Readln(pilihan);
Clrscr;
Case pilihan of
1: begin
Writeln(’menghitung harga beras’);
Writeln(’=================’);
Writeln;
Writeln(’berapa kilogram yang anda beli’);
Readln(kg);
Beras:=kg*900
Write(’anda hars membayar Rp’,beras:7);
End;
2: begin
Writeln(’menghitung harga ketan’);
Writeln(’=================’);
Writeln;
Writeln(’berapa kilogram yang anda beli’);
Readln(kg);
Beras:=kg*1000
Write(’anda hars membayar Rp’,ketan:7);
End;
2: begin
Writeln(’menghitung harga terigu’);
Writeln(’=================’);
Writeln;
Writeln(’berapa kilogram yang anda beli’);
Readln(kg);
Beras:=kg*900
Write(’anda hars membayar Rp’,terigu:7);
End;
Else;
Begin
Write(‘pilihan anda salah’);
Write(‘pilih salah satu dari 1,2 atau 3’);
End;
End;
Readln;
End.
3.5 RESUME PROGRAM PASCAL
INPUT (SCRIPT)
{TUGAS AKHIR MATA KULIAH}
program Tugas;
uses wincrt;
var
n, ps, ti, bk, sg, pj,pil: longint;
et, ej, ek, jml, jumlah, m, tot, disc, totp, cash: real;
pilih : char;
diskon, kode : string;
change : integer;
procedure perulangan;
begin
writeln (‘APAKAH ANDA INGIN MEMESAN LAGI….???’);
writeln;
writeln (‘tekan 1 “ya”‘);
writeln (‘tekan 2 “tidak”‘);
writeln;
writeln (‘PILIHAN ANDA>>>>>>>’); readln(kode);
writeln;
if kode = ‘2’ then
donewincrt;
end;
procedure cover;
begin
gotoxy(30,8); writeln (‘”SELAMAT DATANG”‘);
gotoxy(29,9); writeln (‘DI WARUNG GORENGAN’);
gotoxy(34,10); writeln (‘”WICIDA”‘);
writeln;
gotoxy(18,11); writeln (‘INGIN MEMESAN SILAHKAN TEKAN “1(YA)/2(TIDAK)”‘); gotoxy(38,12);readln (kode);
clrscr;
if kode = ‘2’ then
donewincrt;
end;
procedure judul;
begin
writeln(‘Gorengan “WICIDA”‘);
writeln(‘™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™’);
writeln;
end;
procedure menu;
begin
writeln (‘====DAFTAR MENU MAKANAN====’);
writeln;
writeln (‘- Pisang sanggar ‘);
writeln (‘- Tahu isi ‘);
writeln (‘- Bakwan ‘);
writeln (‘- Singkong goreng ‘);
writeln (‘- Perkedel jagung’);
writeln (‘=====================’);
writeln;
writeln (‘ – Harga/buah Rp.500,-‘);
writeln (‘=======================’);
writeln;
write (‘ingin Memesan tekan “1(YA)/2(KELUAR)”>>>>>>>’); readln(kode);
if kode = ‘2’ then
donewincrt;
clrscr;
end;
procedure menu2;
begin
writeln (‘====DAFTAR MENU MINUMAN=====’);
writeln;
writeln (‘- Es teh = Rp.2000,-‘);
writeln (‘- Es jeruk = Rp.2500,-‘);
writeln (‘- Es kelapa = Rp.6000,-‘);
writeln (‘=====================’);
writeln;
write (‘ingin Memesan tekan “1(YA)/2(KELUAR)”>>>>>>>> = ‘); readln(kode);
if kode = ‘2’ then
donewincrt;
clrscr;
end;
procedure input1;
begin
writeln (‘====DAFTAR MENU MAKANAN====’);
write (‘- Pisang sanggar, berapa banyak =’); readln(ps);
write (‘- Tahu isi, berapa banyak =’); readln(ti);
write (‘- Bakwan, berapa banyak =’); readln(bk);
write (‘- Singkong goreng,berapa banyak =’); readln(sg);
write (‘- Perkedel jagung,berapa banyak =’); readln(pj);
writeln (‘== HARGA/BUAH Rp.500,- ==’);
writeln;
end;
procedure input2;
begin
writeln (‘====DAFTAR MENU MINUMAN=====’);
write (‘- Es Teh,berapa banyak =’); readln(et);
write (‘- Es jeruk,berapa banyak =’); readln(ej);
write (‘- Es kelapa,berapa banyak =’); readln(ek);
end;
procedure garis(K:integer;F:string);
var
i :integer;
begin
for i:=1 to K do
write(F);
writeln;
end;
procedure output;
begin
writeln(‘Harga = ‘,tot:0:0);
writeln(‘Jumlah Pembelian = ‘,m:0:0,’ buah’);
writeln(‘Mendapatkan diskon = ‘,diskon);
writeln(‘Total Pembayaran = Rp.’,totp:0:0);
gotoxy(21,8);writeln(‘===========’);
write (‘Cash = Rp.’);readln(cash);
writeln(‘Change = Rp.’,cash-totp:0:0);
garis(31,’=’);
writeln(‘TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA’);
writeln(‘===============================’);
writeln;
end;
begin
cover;
repeat
judul;
writeln;
writeln(‘—-DAFTAR MENU—–‘);
writeln(‘1, Daftar Menu Makanan’);
writeln(‘2, Daftar Menu Minuman’);
writeln;
write(‘PILIH DAFTAR MENU YANG TERSEDIA : ‘);readln(pilih);
clrscr;
case pilih of
‘1’ : Begin
judul;
menu;
input1;
writeln;
m :=ps+ti+bk+sg+pj;
tot :=m*500;
if tot >10000 then
diskon:=’5%’;
disc:=tot*5/100 ;
if tot >20000 then
diskon:=’7.5%’;
disc:=tot*7.5/100 ;
if tot >30000 then
diskon:=’10%’;
disc:=tot*10/100 ;
if tot <10000 then
diskon:=’0%’;
disc:=0 ;
totp:=tot-disc;
garis(30,’©’);
clrscr;
judul;
output;
perulangan;
end;
‘2’ : begin
judul;
menu2;
input2;
m :=et+ej+ek;
et :=2000*et;
ej :=2500*ej;
ek :=6000*ek;
tot :=et+ej+ek;
if tot >10000 then
diskon:=’2%’;
disc:=tot*2/100 ;
if tot >15000 then
diskon:=’2.5%’;
disc:=tot*7.5/100 ;
if tot >20000 then
diskon:=’3%’;
disc:=tot*3/100 ;
if tot <10000 then
diskon:=’0%’;
disc:=0 ;
totp:=tot-disc;
garis(30,’©’);
clrscr;
judul;
output;
perulangan;
end;
else
Write(‘MOHON CEK KEMBALI PILIHAN ANDA…!!’)
end;
clrscr;
until pil = 2
end.