Desain Sistem Keamanan Jaringan
Pengertian Keamanan Jaringan Komputer
Pengertian Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer. Langkah-langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang tidak sah yang disebut “penyusup” untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer . Tujuan /Keamanan jaringan komputer/ adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan komputerSatu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yanganti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi.
Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dandisalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkanantisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan memiliki pengetahuanyang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa merekamenerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat.Jika mereka tidak memahami hal tersebut, maka mereka akanmenciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan Anda.Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
- Tembok pengamanan
baik secara fisik maupun maya,yang ditaruh diantara piranti dan layanan jaringan yangdigunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
- Rencana pengamanan
yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya, untuk menjaga agar sistemtidak bisa ditembus dari luar.
Manfaat Keamanan Jaringan
Di bawah ini merupakan beberapa manfaat jaringan.- Resource sharing , dapat menggunakan sumberdaya yang secara bersama-sama. Misalnya seorang pengguna yang berada di 100 Km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut dan seolah olah data tersebut berada di dekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.
- Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, ketiga , atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu mesin rusak maka salinan di mesin lain bisa digunakan.
- Menghemat uang. Komputer berukuran kecil mempunyai
rasio harga/ kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang
besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kiro – kiro
sepuluh kali lebih kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetapi harga
mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer Pribadi. Ketidak
seimbanggan rasio Harga/ Kinerja inilah membuat para perancang sistem
untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer – komputer Pribadi
Pengertian Aspek-aspek pada Keamanan Jaringan
- Confidentiality : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.
- Integrity : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.adalah pencegahan terhadap kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat, memang tepat dimana-mana dalam sistem – atau mengikuti istilah “messaging” – tidak terjadi cacad maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.
- Availability : adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.
- Non-repudiation : aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.
- Authentication : adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
- Access Control : adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik (hak akses).
- Accountability : adalah pembatasan akses untuk memasuki beberapa
lokasi. Proses Access Control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya
orang-orang yang berwenang dan punya alasan yang absah, terkait dengan
operasi dan bisnis, mendapatkan ijin, dan memahami dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan untuk masuklah yang dapat memasuki dan/atau
bekerja di dalam fasilitas. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan
keamanan fasilitas, dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat
terjamin.
Mengenal Ancaman Keamanan Jaringan
a) Interception yaitu pihak yang tidak mempunyai wewenang telah berhasil mendapatkan hak akses informasi
b) Interruption yaitu penyerang telah dapat menguasai sistem, tetapi tidak keseluruhan. Admin asli masih bisa login
c) Fabrication yaitu penyerang telah menyisipkan objek palsu ke dalam sistem target
d) Modification yaitu penyerang telah merusak sistem dan telah mengubah secara keseluruhan
Klasifikasi Serangan Komputer
Menurut David Icove, dilihat dari lubang keamanan yang ada pada suatu sistem, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat macam:
1) Keamanan Fisik (Physical Security)
Suatu keamanan yang meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan wiretapping (proses pengawasan dan penyadapan untuk mendapatkan password agar bisa memiliki hak akses). Dan jika gagal, maka DOS (Denial Of Service) akan menjadi pilihan sehingga semua service yang digunakan oleh komputer tidak dapat bekerja. Sedangkan cara kerja DOS biasanya mematikan service apa saja yang sedang aktif atau membanjiri jaringan tersebut dengan pesan-pesan yang sangat banyak jumlahnya. Secara sederhana, DOS memanfaatkan celah lubang keamanan pada protokol TCP/IP yang dikenal dengan Syn Flood, yaitu sistem target yang dituju akan dibanjiri oleh permintaan yang sangat banyak jumlahnya (flooding), sehingga akses menjadi sangat sibuk.
2) Keamanan Data dan Media
Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan menyisipkan virus pada komputer target melalui attachment pada e-mail. Cara lainnya adalah dengan memasang backdoor atau trojan horse pada sistem target. Tujuannya untuk mendapatkan dan mengumpulkan informasi berupa password administrator. Password tersebut nantinya digunakan untuk masuk pada account administrator.
3) Keamanan Dari Pihak Luar
Memanfaatkan faktor kelemahan atau kecerobohan dari orang yang berpengaruh (memiliki hak akses) merupakan salah satu tindakan yang diambli oleh seorang hacker maupun cracker untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya. Hal ini biasa disebut social engineering. Social engineering merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia hacking maupun cracking. Biasanya orang yang melakukan social engineering akan menyamar sebagai orang yang memakai sistem dan lupa password, sehingga akan meminta kepada orang yang memiliki hak akses pada sistem untuk mengubah atau mengganti password yang akan digunakan untuk memasuki sistem tersebut.
4) Keamanan dalam Operasi
Merupakan salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian, sistem tersebut dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali. Biasanya para penyerang akan menghapus seluruh log-log yang tertinggal pada sistem target (log cleaning) setelah melakukan serangan.Mendesain Sistem Keamanan Jaringan
Metode Keamanan JaringanDalam merencanakan suatu keamanan jaringan, ada beberapa metode yang dapat ditetapkan, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut : - 1. Pembatasan akses pada suatu jaringan
Ada beberapa konsep dalam pembatasan
akses jaringan, yakni sebagai berikut :
ü Internal Password
Authentication: Password local untuk login ke sistem harus merupakan password
yang baik serta dijaga dengan baik. Pengguaan aplikasi shadow password akan
sangat membantu.
ü Server Based password
authentication: Termasuk dalam metoda ini misalnya sistem Kerberos server,
TCP-wrapper, dimana setiap service yang disediakan oleh server tertentu dibatasi
dengan suatu daftar host dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan
service tersebut
ü Server-based token
authentication : Metoda ini menggunakan authentication system yang lebih ketat,
yaitu dengan penggunaan token / smart card, sehingga untuk akses tertentu hanya
bisa dilakukan oleh login tertentu dengan menggunakan token khusus.
ü Firewall dan Routing Control
: Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan.
Dengan adanya firewall, semua paket ke sistem di belakang firewall dari
jaringan luar tidak dapat dilakukan langsung. Semua hubungan harus dilakukan
dengan mesin firewall
- Menggunakan Metode dan mekanisme tertentu
ü Enkripsi : Salah satu cara
pembatasan akses adalah dengan enkripsi. Proses enkripsi meng-encode data dalam
bentuk yang hanya dapat dibaca oleh sistem yang mempunyai kunci untuk membaca
data. Proses enkripsi dapat dengan menggunakan software atau hardware. Hasil
enkripsi disebut cipher. Cipher kemudian didekripsi dengan device dan kunci
yang sama tipenya (sama hardware/softwarenya, sama kuncinya). Dalam jaringan,
system enkripsi harus sama antara dua host yang berkomunikasi. Jadi diperlukan
control terhadap kedua sistem yang berkomunikasi. Biasanya enkripsi digunakan
untuk suatu sistem yang seluruhnya dikontrol oleh satu otoritas
ü Terminologi Kriptografi :
Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar
aman. (Cryptography is the art and science of keeping messages secure. [40])
“Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing” (tulisan)
[3]. Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut cryptographers. Sebuah
algoritma kriptografik (cryptographic algorithm), disebut cipher, merupakan
persamaan matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Biasanya
kedua persamaan matematik (untuk nkripsi dan dekripsi) tersebut memiliki
hubungan matematis yang cukup erat.
ü Terminologi Enskripsi – Dekripsi :
Proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext)
menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext) adalah enkripsi
(encryption). Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan
mudah. Menurut ISO 7498-2, terminologi yang lebih tepat digunakan adalah
“encipher”. Proses sebaliknya, untuk mengubah ciphertext menjadi plaintext,
disebut dekripsi (decryption). Menurut ISO 7498-2, terminologi yang lebih tepat
untuk proses ini adalah “decipher”.
ü Digital Signature : digunakan
untuk menyediakan authentication, perlindungan, integritas, dan non-repudiation
ü Algoritma Checksum/Hash :
Digunakan untuk menyediakan perlindungan integritas, dan dapat menyediakan
authentication. Satu atau lebih mekanisme dikombinasikan untuk menyediakan
security service
- Pemonitoran terjadwal terhadap jaringan
Dengan adanya pemantauan yang
teratur, maka penggunaan sistem oleh yang tidak berhak dapat dihindari/cepat
diketahui. Untuk mendeteksi aktifitas yang tidak normal, maka perlu diketahui
aktifitas yang normal. Proses apa saja yang berjalan pada saat aktifitas
normal. Siapa saja yang biasanya login pada saat tersebut. Siapa saja yang
biasanya login diluar jam kerja. Bila terjadi keganjilan, maka perlu segera
diperiksa. Bila hal-hal yang mencurigakan terjadi, maka perlu dijaga
kemungkinan adanya intruder.
Metodologi keamanan informasi
bertujuan untuk meminimalisasi kerusakan dan memelihara keberlangsungan bisnis
dengan memerhatikan semua kemungkinan kelemahan dan ancaman terhadap aset
informasi. Untuk menjamin keberlangsungan bisnis, metodologi keamanan informasi
berusaha memastikan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan asset informasi
internal. Hal ini termasuk penerapan metode dan kontrol manajemen risiko. Pada
dasarnya, yang dibutuhkan adalah rencana yang bagus dan meliputi aspek
administratif, fisik, serta teknis dari keamanan informasi.
Beberapa Langkah dalam perancangan
Sistem dengan memperhatikan aspek Keamanan Jaringan :
- Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan.
- Menentukan kebijakan atau policy .
- Menentukan aplikasi – aplikasi atau servis-servis apa saja yang akan berjalan.
- Menentukan pengguna-pengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu atau lebih aturan firewall.
- Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam implementasi firewall.
- Sosialisasi kebijakan, aturan, dan prosedur yang sudah
diterapkan.
Firewall
Definisi / Pengertian Firewall
Kata firewall mengandung kata kunci wall yang berarti dinding. Fungsi dinding adalah melindungi segala sesuatu di dalam dinding tersebut. Nah firewall pun berfungsi sama, yaitu melindungi komputer atau jaringan dari akses komputer lain yang tidak memiliki hak untuk mengakses komputer atau jaringan Anda.
Jadi firewall ini melindungi jaringan dan sekaligus melindungi komputer di dalam jaringan tersebut. Akses yang dimaksud adalah akses remote dari komputer lain. Seperti kita ketahui sistem operasi seperti windows dan unix memiliki kemampuan jaringan yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer untuk saling berkomunikasi dan menggunakan sumber daya jaringan seperti printer, scanner dan alat-alat lainnya termasuk koneksi internet.
Untuk itu diperlukan sebuah mekanisme atau aturan untuk membatasi akses sebuah komputer ke komputer lain dan sumber daya jaringan lainnya. Untuk itu perlu diinstall Firewall dalam jaringan tersebut. Cara yang paling banyak digunakan adalah menginstall perangkat lunak atau software Firewall seperti Sygate Firewall, McAfee, BitDefender atau Zone Alarm. Biasanya antivirus memiliki fasilitas ini.
Cara lain adalah menggunakan perangkat keras atau alat yang berfungsi sebagai Firewall. Tentunya alat ini memiliki kelebihan dan kemampuan yang lebih dalam membatasi akses ke jaringan dibanding berupa perangkat lunak. Namun harganya lebih mahal jika dibanding dengan Sygate Firewall yang bisa didownload gratis.
Fungsi Firewall
Keberadaan firewall sangat penting dalam jaringan Anda, terlebih jika di dalam komputer Anda tersimpan data-data perusahaan atau pribadi yang bersifat rahasi. Tentunya Anda tidak menginginkan orang lain bisa mengakses data ini dengan memanfaatkan celah pada jaringan dan komputer Anda.
Firewall bisa memblok koneksi dari jaringan atau IP tertentu. Selain itu mekanisme filter juga memudahkan kita dalam mensetting Firewall sehingga lebih fleksible dalam pengaksesan. Secara visual user akan diberikan notifikasi jika terjadi akses dari luar atau akses dari dalam ke luar. Kita bisa menentukan apakah kita mengijinkan akses ini.
Jika kita memiliki kontrol seperti ini maka kita akan dapat mengetahui keluar masuknya data dari dan menuju komputer kita. Kita bisa menganggap seperti memiliki satpam yang selalu mengecek orang yang masuk ke rumah kita dan keluar dari rumah kita. Jika tidak berkepentingan maka kita bisa melarangnya masuk.
Adapun fungsi Firewall di dalam jaringan adalah sebagai berikut :
- Packet Filtering : memeriksa header dari paket TCP/IP ( tergantung arsitektur jaringannya, dalam contoh ini adalah TCP IP ) dan memutuskan apakah data ini memiliki akses ke jaringan.
- Network Address Translation ( NAT ) : biasanya sebuah jaringan memiliki sebuah IP public dan di dalam jaringan sendiri memiliki IP tersendiri. Firewall berfungsi untuk meneruskan paket data dari luar jaringan ke dalam jaringan dengan benar sesuai IP komputer lokal.
- Application Proxy : firewall bisa mendeteksi protocol aplikasi tertentu yang lebih spesifik.
- Traffic management : mencatat dan memantau trafik jaringan
Cara kerja Firewall
Secara sederhana bisa digambarkan cara kerja dari Firewall- Ketika ada paket data yang masuk ke jaringan atau komputer maka Firewall akan mengecek header dari paket data tersebut. Kemudian menggunakan aturan jaringan maka firewall bisa menentukan apakah data paket ini bisa diteruskan atau tidak. Jika tidak maka akan ada pemblokiran, jika diijinkan maka paket data ini akan diteruskan sesuai mekanisme jaringan tersebut sehingga sampai ke komputer yang dimaksud.
- Dan sebaliknya ketika ada paket data keluar maka Firewall pun bisa
mengecek berdasarkan IP dan content. Disini biasanya jaringan bisa
memblok akses sebuah divisi ke sebuah sumber daya jaringan. Atau mungkin
pemblokiran content yang mengandung pornografi. Disini firewall
memiliki aturan untuk memfilter permintaan seperti ini.
Beberapa karakteristik dari firewall
1. Firewall harus lebih kuat dan kebal terhadap serangan luar. Hal ini berarti bahwa Sistem Operasi akan relatif lebih aman dan penggunaan sistemnya dapat dipercaya.
2. Hanya aktivitas atau kegiatan yang dikenal/terdaftar saja yang dapat melewati atau melakukan hubungan. Hal ini dilakukan dengan menyetting policy pada konfigurasi keamanan lokal.
3. Semua aktivitas atau kegiatan dari dalam ke luar harus melewati firewall. Hal ini dilakukan dengan membatasi atau memblok semua akses terhadap jaringan lokal, kecuali jika melewati firewall terlebih dahulu.
Firewall ini berjalan pada satu host atau lebih, dan firewall ini terdiri dari beberapa komponen software. Firewall sendiri mempunyai empat tipe, yaitu Screened Subnet Firewall, Screened Host Firewall, Dual-homed Gateway Firewall, dan Packet-filtering Firewall. Berikut penjelasannya :
1. Screened Subnet Firewall ini menyediakan keamanan yang sangat baik dan sangat tinggi daripada tipe firewall lainnya, karena membuat Demilitarized Zone (DMZ) diantara jaringan internal dan jaringan eksternal.
2. Screened Host Firewall ini terdiri dari sebuah bastion host (host yang berupa application level gateway) dan dua router packet filtering.
3. Dual-homed Gateway Firewall ini sedikitnya memiliki dua IP address dan dua interface jaringan dan apabila ada serangan dari luar dan tidak dikenal maka akan diblok.
4. Packet-filtering Firewall ini terdiri dari router diantara jaringan internal dan eksternal yang aman. Tipe ini untuk menolak dan mengijinkan trafik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar